Sosialisasi Pelaksanaan Workshop Peningkatan Mutu Sekolah (Kemitraan) di SMP Negeri 2 Turi


Mar 11th, 2021 838 Views

Jumat (10/3/21) Acara dibuka dengan doa dan dilanjutkan dengan sambutan dari Bapak Widada, S. Pd selaku Kepala SMP N 2 Turi yang pada prinsipnya menyambut baik acara sosialisasi pelaksanaan worksop peningkatan mutu sekolah (kemitraan) dan berharap agar hasil dari kegiatan sosialisasi tersebut dapat menambah wawasan bagi seluruh peserta dan nantinya  dapat diimbaskan kepada seluruh pendidik, peserta didik dan tenaga kependidikan  jenjang SMP khususnya di wilayah Pokja Turi. Acara sosialisasi dihadiri oleh semua KS SMP negeri dan swasta beserta  1 orang operator dapodik  dan perwakilan guru dari masing-masing sekolah. Selain dari pihak sekolah, acara tersubut juga dihadiri oleh Bu Supraptiningsih selaku Kepala Seksi Kurikulum SMP didampingi oleh Bu Sri Prihartini Yulia, S. Pd, M. Hum. pengawas pendamping kelompok kemitraan SMP Kapanewon Turi. Pada kesempatan tersebut, dalam sambutannya Bu Ning menyampaikan tujuan umum dari program kemitraan antar sekolah jenjang SMP se kapanewon Turi yaitu meningkatkan proses pembelajaran jarak jauh yang berujung pada meningkatnya mutu lulusan SMP Kabupaten Sleman. Beliau juga  menyampaikan tujuan khusus kemitraan diantaranya adalah

  1. Memfasilitasi kepala sekolah dalam kegiatan sharing dan penyamaan persepsi tentang program-program kemitraan dan jenis-jenis kegiatannya.
  2. Memfasilitasi kepala sekolah dalam mengidentifikasi kendala yang dialami pada tiap kelompok kemitraan dan menemukan solusi bersama..
  3. Memfasilitasi kepala sekolah dalam menyusun program kemitraan tahun pelajaran 2020/2021 yang lebih baik.

Penyusunan program kemitraan tahun pelajaran 2020/2021  diwujudkan dalam agenda kegiatan yang besar yaitu melaksanakan workshop penggunaan akun pembelajaran dengan tema “Pengaktifan dan Pemanfaatan Akun @belajar.id”.

 Selain menyampaikan tujuan program kemitraan Bu Ning tidak lupa mengajak semua KS dan guru untuk segera mengaktifkan akun pembelajaran dengan domain @belajar.id dan menggunakannya secara aktif mengingat fitur fiturnya yang lebih lengkap dan sangat bermanfaat untuk pembelajaran daring khususnya dalam masa pandemi.  Ajakan beliau untuk segera mengaktifkan akun pembelajaran bukannya tanpa alasan, karena akun pembelajaran @belajar.id akan di non aktifkan secara otomatis jika sampai tanggal 30 Juni 2021 tidak diaktifkan oleh pemilik akun. Beliau juga menyampaikan alasan mengapa kita harus segera berpindah ke akun pembelajaran @belajar.id karena akun pembelajaran tersebut menjadi salah satu jalur  komunikasi  resmi kemendikbud kepada peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pada akhir sambutan Bu Ning menekankan untuk jangan ragu mengoptimalkan program kemitraan untuk menjalin komunikasi karena kemitraan mempunyai dasar hukum yang kuat yaitu Surat Edaran Kemendikbud Nomer 37 tahun 2020 tentang akun akses pembelajaran bagi peserta didik, pendidik, dan tenaga kependidikan dan Surat Edaran Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman Nomer 421/4563.

Setelah sambutan dari Bu Ning acara dilanjutkan dengan penyampaian  materi pengantar tentang “Pengaktifan dan Pemanfaatan Akun @belajar.id” oleh Bu Titin Sumarni selaku nara sumber. Beliau memperkenalkan secara detail tentang apa itu akun pembelajaran, dan rencananya  akan dilanjutkan hari jumat (12 Maret 2021) dan sabtu (13 Maret dan 20 Maret 2021) untuk mempraktikkan secara teknis pengaktifan dan pemanfaatan akun pembelajaran @belajar.id.

Tantangan untuk tetap melaksanakan pembelajaran pada kondisi pandemi dimana teknologi informasi dan komunikasi menjadi tulang punggung proses pembelajaran di jawab oleh bapak menteri pendidikan dan kebudayaan dengan membuat akun pembelajaran yang lebih mudah digunakan tapi memuat fitur fitur yang bermanfaat dan gratis. Bapak menteri pendidikan meyakini bahwa dengan pemanfaatan teknologi yang optimal dapat menghadirkan lompatan kemajuan di bidang pendidikan. Akun pembelajaran adalah akun elektronik dengan domain @belajar.id dapat digunakan oleh seluruh peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.  Akun pembelajaran yg dibuat oleh kemendikbud bekerja sama dengan google dibuat untuk mempermudah pembelajaran daring dan menjawab permasalahan yang umum pada pembelajaran daring misalnya  misalnya memori penuh, aplikasi yang mahal, data rusak/kena virus dll. Permasalahan umum tentang memori penuh karena akun pribadi di Google Drive dibatasi kapasitas penyimpanannya hanya 15 GB, jika ingin menambah kapasitas menjadi unlimited kita harus migrasi ke Google Suite dan berbayar. Terhitung mulai tanggal 18 Februari 2021 Google Suite di rebranding oleh Google menjadi Google Workspace. Google Workspace for Education yang digunakan oleh kemendibud untuk mendukung pembelajaran daring dengan domain @belajar.id, memberikan kapasitas penyimpanan 100 Terra Byte. Meskipun tidak unlimited, kapasitas 100 TB sudah sangat leluasa untuk menyimpan video dan media pembelajaran yang lain. 

 

Berikut ini adalah perbedaan fitur yang didapatkan jika menggunakan akun pribadi dengan akun @belajar.id

 Ternyata dibalik musibah pandemi Covid 19 ini tersimpan hikmah yang sangat besar yaitu adanya moment yang sangat tepat untuk mengasah  dan memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara maksimal untuk mendorong pembelajaran agar lebih maju. Moment ini juga disambut oleh pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan dengan memfasilitasi akun pembelajaran gratis dengan domain @belajar.id. maka marilah kita manfaatkan secara maksimal fasilitas yang diberikan oleh pemerintah untuk sama-sama memajukan pendidikan khususnya dalam masa pandemi ini. Berikut ini kata mutiara yang pernah disampaikan oleh bapak menteri pendidikan dalam menyikapi pendidikan di masa pandemi “Masa Pandemi adalah kesempatan emas untuk melakukan lompatan dalam pendidikan khususnya teknologi”. Kata mutiara tentang pemanfaatan teknologi juga pernah disampaikan oleh George Couros (Innovator’s Mindset Book Author) yaitu “Teknologi tidak akan menggantikan guru hebat, tapi teknologi di tangan guru yang hebat akan menjadi transformasional.” (AK)